Kamis, 16 Desember 2010
CARA BUBUT NOKEN AS DARI HKU RACING...
Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk bikin motor kenceng alias menambah performa motor adalah dengan melakukan papas noken as atau bubut noken as. Dengan merubah pola, sudut, & tinggi noken as maka fungsi buka – tutup klep intake dan exhaust bisa diatur supaya sesuai dengan waktu yang diinginkan. Maka lewat papasan atau bubut noken as ini kita bisa mengubah performa motor secara signifikan.
Noken as atau camshaft memang salah satu rahasia korekan motor 4tak. Namun harus dipahami dulu dasar mesin dan filosofi nya mengapa sampai kita harus melakukan custom noken as dari sebuah mesin.
Noken as sebagai pengatur suplai bbm masuk ke ruang bakar, tentunya di ruang bakar akan kita jumpai istilah kompresi rasio, diameter piston, stroke, maen rpm brp dan diameter klep atau valve. Meng-custom noken as tidak asal main grinding sana sini. Berapa lift dan durasi sangat erat kaitannya dengan perbandingan kompresi, diameter piston, valve, porting serta perlu diperhatikan juga akan menggunakan karbu berventuri berapa. Tak lupa mesin ini nantinya bermain di sirkuit seperti apa.
Noken as memang bisa mendongkrak power motor jadi lebih hebat itu benar… Tapi mesti diketahui juga, ini jika mesin memang membutuhkan lebih. Namun apabila mesin ternyata sudah merasa cukup, lalu anda custom.. Maka yang terjadi bukannya peningkatan power, malahan penurunan power…
Satu lagi yang perlu juga kita perhatikan adalah dampak pemakaian. Maksud dari dampak pemakaian disini, noken as akan terkikis kisaran nol-koma sekian mili akibat pemakaian. Keausan ini diperparah jika anda memakai per klep yg terlalu keras, dan kualitas oli yg buruk. Tapi selama kualitas oli baik dan per klep tidak terlalu keras (kecuali utk even drag ato race) maka, noken as tetap terjaga keawetannya.
Terakhir sekalian promo gpp dong…
HKU Racing saat ini sudah memproduksi noken as custom racing dan tersedia dalam 2 tipe. Yang pertama noken setengah matang, dimana profil noken masih super gemuk khusus buat mekanik yang ingin meracik sendiri. Produk kedua adalah noken as siap pake, dimana pemesan bisa langsung memasang ke motor garapannya. Untuk noken as tipe terakhir ini tentunya saya akan meminta data-data mesin terlebih dahulu, seperti diameter piston, diameter valve, stroke, dll.
Ok brows.. (maksudnya bro-bro semua) jadi sekarang jangan terus horny ya pengen bubut noken as kamu sebelum paham dan kenalin mesin terlebih dahulu. Kalo itu sudah dilakukan maka seberapa perlu anda meng-custom akan terlihat.
Noken as atau camshaft memang salah satu rahasia korekan motor 4tak. Namun harus dipahami dulu dasar mesin dan filosofi nya mengapa sampai kita harus melakukan custom noken as dari sebuah mesin.
Noken as sebagai pengatur suplai bbm masuk ke ruang bakar, tentunya di ruang bakar akan kita jumpai istilah kompresi rasio, diameter piston, stroke, maen rpm brp dan diameter klep atau valve. Meng-custom noken as tidak asal main grinding sana sini. Berapa lift dan durasi sangat erat kaitannya dengan perbandingan kompresi, diameter piston, valve, porting serta perlu diperhatikan juga akan menggunakan karbu berventuri berapa. Tak lupa mesin ini nantinya bermain di sirkuit seperti apa.


Satu lagi yang perlu juga kita perhatikan adalah dampak pemakaian. Maksud dari dampak pemakaian disini, noken as akan terkikis kisaran nol-koma sekian mili akibat pemakaian. Keausan ini diperparah jika anda memakai per klep yg terlalu keras, dan kualitas oli yg buruk. Tapi selama kualitas oli baik dan per klep tidak terlalu keras (kecuali utk even drag ato race) maka, noken as tetap terjaga keawetannya.
Terakhir sekalian promo gpp dong…

Ok brows.. (maksudnya bro-bro semua) jadi sekarang jangan terus horny ya pengen bubut noken as kamu sebelum paham dan kenalin mesin terlebih dahulu. Kalo itu sudah dilakukan maka seberapa perlu anda meng-custom akan terlihat.
INFO DARI HKU RACING BUAT PARA PEMILIK SATRIA FU 150
Berikut ini bocoran seting balap liar buat pemilik suzuki satria fu150 dari hku racing motorsport. Banyak yang bilang di dunia persilatan balap liar yang keras, kapasitas mesin mesti jadi semrawut alias gila-gilaan. Layaknya persaingan lainnya, balap liar terkesan cuma mengenal satu pakem “sing penting menang!”
Nah, buat yang mau mencoba sensasi balap liar tapi apa daya motor juga dibuat harian ato kepasar, hehehe… jangan kuatir, silahkan simak tips modifikasi mesin ini…
Mesin Suzuki Satria yang berkapasitas 150cc hasil dari perkawinan piston diameter 62mm dan stroke 48,8mm dengan perbandingan kompresi 10,4 ini harus kita rombak spesifikasi-nya jika anda memang berniat menjadi raja jalanan. Yang pertama mesti dilakukan adalah… Siapin duit dulu! Kan kalo gk ada duit mana bisa modif…
Ok lah, saya anggap duit sudah ditangan. Selanjutnya kita akan merubah spek mesin menjadi stroke 61,8mm hasil dari stroke standar yang dinaikkan langkahnya 6,5mm dan piston 65mm merek hispeed yang sudah ada coakan klep buat 4klep.
Oya, jangan lupa stroke yang naik 6,5mm ini membutuhkan paking blok bawah aluminium setebal 4,5mm. Kemudian piston di buat dome dengan ketinggian 1mm saja lalu pangkas head sebanyak 0,5mm.
Ngomongin head pasti ngomongin klep juga… Langsung aja hajar klep standar (23-19) dengan klep ukuran 25 intake dan 21 exhaust. Kalo ada kesulitan di bagian ini bisa langsung kontak saya untuk bantuan dan pemesanan.
Kemudian jangan lupa juga noken as di modif sehingga memiliki lift 7,8mm dengan durasi 280 intake dan 276 exhaust. Langkah berikutnya, masih seputaran head, jangan lupa porting in dan ex menjadi lingkaran, kan standar nya oval… Porting dengan diameter saluran intake 28mm dan exhaust 27mm.
Untuk pegas klep pakai standar saja karena masih cukup kuat koq. Masalah penyaluran tenaga alias kopling dan per kopling, bisa diganti dengan produk racing.. Pasti oke..
Nah, buat yang mau mencoba sensasi balap liar tapi apa daya motor juga dibuat harian ato kepasar, hehehe… jangan kuatir, silahkan simak tips modifikasi mesin ini…
Mesin Suzuki Satria yang berkapasitas 150cc hasil dari perkawinan piston diameter 62mm dan stroke 48,8mm dengan perbandingan kompresi 10,4 ini harus kita rombak spesifikasi-nya jika anda memang berniat menjadi raja jalanan. Yang pertama mesti dilakukan adalah… Siapin duit dulu! Kan kalo gk ada duit mana bisa modif…

Ok lah, saya anggap duit sudah ditangan. Selanjutnya kita akan merubah spek mesin menjadi stroke 61,8mm hasil dari stroke standar yang dinaikkan langkahnya 6,5mm dan piston 65mm merek hispeed yang sudah ada coakan klep buat 4klep.
Kalo dihitung kapasitas mesin nya menjadi :
V = 0,785 x 65 x 65 x 61,8 = 204,9cc
Nah, kapasitas segini sudah bisa buat turun drag resmi di kelas bebek 4tak sampai dengan 200cc Mantaff…!!!V = 0,785 x 65 x 65 x 61,8 = 204,9cc
Oya, jangan lupa stroke yang naik 6,5mm ini membutuhkan paking blok bawah aluminium setebal 4,5mm. Kemudian piston di buat dome dengan ketinggian 1mm saja lalu pangkas head sebanyak 0,5mm.
Ngomongin head pasti ngomongin klep juga… Langsung aja hajar klep standar (23-19) dengan klep ukuran 25 intake dan 21 exhaust. Kalo ada kesulitan di bagian ini bisa langsung kontak saya untuk bantuan dan pemesanan.
Kemudian jangan lupa juga noken as di modif sehingga memiliki lift 7,8mm dengan durasi 280 intake dan 276 exhaust. Langkah berikutnya, masih seputaran head, jangan lupa porting in dan ex menjadi lingkaran, kan standar nya oval… Porting dengan diameter saluran intake 28mm dan exhaust 27mm.
Untuk pegas klep pakai standar saja karena masih cukup kuat koq. Masalah penyaluran tenaga alias kopling dan per kopling, bisa diganti dengan produk racing.. Pasti oke..
Pastikan juga magnet terkena bubut melingkar 1,5mm biar enteng dan menunjang akselerasi nantinya. Berikut masalah karburator. Disini cukup pake karbu NSR SP berdiameter 28mm, jangan besar2 karbu nya, ntar susah cari lawan… Hheheheeeehhee…
Setting pilot jet 42 dan mainjet 125. Putaran angin 1,5putaran. Lalu untuk urusan pengapian, serahkan saja pada cdi rextor – boleh yang adjustable atau yang programable – setting dari 15 derajad sampe 38 derajad di rpm 9000. Limiter dipatok di rpm 14000 saja sedangkan untuk gigi rasio alias transmisi pake standar saja gak masalah.
Terakhir… dan ini yang paling penting di modif balap liar ini… Kalo sudah selesai menjalankan langkah-langkah modifikasi suzuki satria fu150 diatas, maka sekarang adalah waktunya cari duit dan Tetaplah sehat biar bisa kebut-kebutan tiap hari… Hehehehe…

Setting pilot jet 42 dan mainjet 125. Putaran angin 1,5putaran. Lalu untuk urusan pengapian, serahkan saja pada cdi rextor – boleh yang adjustable atau yang programable – setting dari 15 derajad sampe 38 derajad di rpm 9000. Limiter dipatok di rpm 14000 saja sedangkan untuk gigi rasio alias transmisi pake standar saja gak masalah.
Terakhir… dan ini yang paling penting di modif balap liar ini… Kalo sudah selesai menjalankan langkah-langkah modifikasi suzuki satria fu150 diatas, maka sekarang adalah waktunya cari duit dan Tetaplah sehat biar bisa kebut-kebutan tiap hari… Hehehehe…

BORE UP SHOGUN 125 UNTUK DRAG/HARIAN...
- Saya mau bore up mesin buat drag. Cuman karena ini motor satu-satunya jadi ya harus bisa digunakan harian juga. Paling sip pake piston apa? Bagaimana dengan klep masuk dan buang?
- Apakah rasio gir yang harus diubah? Jadi berapa perbandingannya?
- Koil dan CDI harus ganti pakai apa?
- Shogun 125 dibore up buat ikutan drag itu berarti mesin diset untuk jarak tertentu (201 m). Untuk drag bike resmi misalnya maka agar maksimal spek ubahan pun tergolong ekstrem. Prinsip ini jauh berbeda dengan motor harian yang seringnya hanya bisa mengeksplorasi performa mesin di rpm bawah dan tengah.
Lain cerita jika peruntukkan buat harian tapi performa hebat setidaknya tak jauh tertinggal ketimbang pacuan drag.
Eh, BTW, Shogun 125 dibore up berarti kapasitas tembus 130 cc. Sebagai info, panjang langkah Shogun 125 adalah 55,2 mm. Buat contoh, jika dipasang seher oversize 150 saja yang berarti seher berdiameter 55 mm, maka kapasitas isi silinder menjadi 131 cc. jika drag yang sobat maksud adalah bali alias balap liar.
So, jika itu yang dimau, saran OKA gunakan piston Suzuki Thunder 125. Diameternya 57 mm, Bro. Itu artinya kapasitas mesin Shogun 125 Sobat menjadi 141,4 cc! Keuntungan gunakan seher Thunder 125 ada pada ukuran pen piston, sama persis dengan Shogun 125 yakni 14 mm. Jadi aplikasinya gak merepotkan.
Hanya saja untuk memasangnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar overbore sukses. Pertama, boring Shogun 125 mesti diganti. Itu karena diameter luar boring cuman 60,5 mm. Begitu dimasuki piston Thunder 125, ketebalan boring tinggal sekitar 1,75 mm.
Angka ketebalan liner segitu R2 sebut terlalu rawan buat motor harian. Seher gampang muai, bisa-bisa rawan macet. Sebaiknya sih minimal ketebalannya 2 mm. Tetapi memang beberapa mekanik mengaku berani menerapkan kolter hingga liner tersisa 1,5 mm. Pilihannya tentu kembali ke diri sobat.
Langsung main kolter sih bisa-bisa saja. Namun karena sisanya sebegitu tipis, sobat mesti yakin mekanik kolter penggarap bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Oh ya, seher plus ring plus pen seher Thunder 125 bisa ditebus dengan duit Rp 245.200. Sedangkan jika sobat melakukan ganti boring biayanya berkisar Rp 100.000.
Eh selain seher Thunder ada pilihan lain yakni menggunakan piston aftermarket dari Daytona khusus buat Shogun, Smash, hingga Shogun 125 tersedia piston bore up 58 mm. Lengkap dengan paking dihargai Rp 300.000. Kalau mau, kontak langsung Daytona Nagata, Jl. Pasar Kembang 84B, Surabaya (hari Minggu buka), telepon (031)71411362 - 71612023. Tentu saja untuk piston Daytona ini liner standar yang tersisa makin tipis, tinggal 1,25 mm!
Soal urusan klep, ini tergantung dari tujuan sobat. Kalau mau mengejar power di rpm atas memang paling sip ukuran klep digedein.
Begini, setelah bore up hingga 140 cc. Maka yang terasa di mesin adalah tenaga putaran bawah makin menggila. Tetapi ini sekaligus membuat napas mesin pendek. Itu karena terlalu cepatnya mesin bergasing ke rpm lebih tinggi.
Selain itu kecepatan gas menjadi terlalu besar karena perbandingan ukuran luasan klep masuk dibanding luasan seher. Dengan teknologi pasokan bahan bakar karburator, hal ini jadi masalah besar. Sebab bahan bakar bakal sulit mengabut dan suplainya terganggu.
Karena efek-efek negatifnya tadi maka faktor lain terutama di kepala silinder harus diselaraskan. Untuk sekadar harian sih, penerapan seher Thunder 125 cukup dilayani klep standar yang punya spek exhaust 21 mm dan intake 25 mm.
Begitu ketemu jalur rada panjang, maka bakal terasa sekali napas mesin habis di putaran tinggi. Karena itu mau tak mau, klep wajib dibesarkan diameternya. Setidaknya klep kombinasi 28/23 mm bisa jadi pilihan.
Pilihan klep itu banyak di pasaran. Sobat bisa gunakan produk aftermarket dari merek DTN yang dilego Rp 110 ribu, Daytona yang Rp 150 ribu, TK sekitar Rp 275 ribu, TDR Rp 250 ribu. Selain aftermarket ada juga kanibalan dari Honda Sonic yang berspek 28/24 mm, yang ini dihargai sekitar Rp 200 ribu. Atau pasang comotan CS-1 dengan spek 28/24 seharga Rp 120 ribu.
Menerapkan klep gede sekaligus membesarkan volume dan luasan ruang bakar yang memperbaiki kinerja mesin terutama di putaran tinggi. Tentu saja ini diikuti dengan ubah durasi kem agar lebih lama demi napas mesin lebih panjang. Kuncinya adalah penataan kompresi.
Masih berhubungan dengan hal ini pegas klep wajib ganti minimal dengan bawaan Shogun 110.
Sedang untuk karburator pilihannya adalah Keihin PE 28 atau lebih dikenal dengan karburator NSR SP, harganya sekitar Rp 600 ribu.
Soal urusan setting spuyer, ini tergantung ubahan yang telah dilakukan. Namun sebagai contoh, jika pasang seher Thunder 125 dengan spek klep masih standar maka spuyer pilot berada di kisaran 42,5 sedangkan main jet berkisar 115. - Urusan final gear atau perbandingan gigi akhir sekali lagi berhubungan erat dengan ubahan yang dilakukan. Sekali lagi untuk contoh jika mesin dipasangi seher Thunder 125 dengan klep standar maka final gear boleh saja menggunakan standar. Itu karena rasio gigi Shogun 125 tergolong berat. Terutama gigi ke-4 yang ngedrop banget.
Namun untuk keperluan jalur relatif panjang, gir depan boleh dikecilkan 1 mata atau jika di gir belakang bisa turun hingga 2 mata. Singkatnya final gear dibikin lebih berat. - Koil standar masih oke buat mesin bore up. Kalau pengin dahsyat boleh pasang koil YZ yang berharga di kisaran Rp 500 ribu. Sementara soal CDI pilihannya beragam, jika harga jadi patokan maka untuk rentang Rp 350 ribu, sobat bisa gunakan CDI dari BRT tipe Hyperband atau XP. Sedang jika ada budget lebih boleh gunakan CDI Rextor yang diecer Rp 500 ribu.
TIPS BUKA BENGKEL SEPEDA MOTOR
Salah satu hal yang terpenting dalam Usaha Bengkel adalah bagaimana cara mengelola ( me-manage ) Sumber Daya Manusia (SDM) Bengkel ?
Program Bengkel yang saya sediakan, akan sangat membantu para pengusaha untuk mengetahui Performance Bengkel-nya. Baik Performance Mekaniknya, Penjualan Part-nya, Effektifitas Mekaniknya, Sirkulasi keuangannya de el el.
Tetapi sekali lagi itu hanya untuk mengetahui secara administrasi bagaimana Performance Bengkel. Pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah Bagaimana cara memantain SDM yang ada didalamnya?
Sebenarnya Tips yang sangat sederhana adalah : anda harus bisa ber – empati ke pada SDM anda. ( Ingat Empati bukan Simpati !!! ).
Dengan empati, anda bisa menempatkan diri anda di posisi mekanik anda tanpa ikut terlarut didalamnya. Sehingga anda bisa mengetahui kebutuhan mekanik sekaligus kebutuhan anda sebagai pemilik kemudian menilai kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan Obyektif.
Banyak temen yang berpendapat, bahwa tingkatkan kesejahteraan Mekanik (baca. Gaji Mekanik) maka mereka akan loyal pada anda!!! Simple is that………..
Yaaa siapa yang bisa menolak, Gaji lebih gede pekerjaan tetap. Artinya bila sama-sama jadi Mekanik, daripada kerja di bengkel yang gajinya kecil mending cari kerja di bengkel yang gajinya Gede!! Nah itulah yang memancing angka keluar masuk Mekanik tinggi.
Tapi ada beberapa kendala yang cara diatas sangat sulit di terapkan… Taruhlah saja dua bengkel yang berdekatan sama-sama punya prinsip, dengan Gaji Gede Mekanik akan beteh… ( maksudnya betah , Cuma biar sama-sama berakhiran e… J ). Maka yang terjadi adalah kedua bengkel sama-sama jor-joran gede-gedean gaji mekanik utk mempertahankan mekaniknya, cenderung tanpa melihat kesehatan keuangan bengkel. Akhirnya tinggal tunggu waktu, ketika kesehatan keuangan bengkel memburuk yang berakibat tidak hanya mekaniknya yang tidak betah… Pemiliknya sendiri pun yang akhirnya tidak kerasan di Bengkel, Nah lo…
Berdasarkan pengalaman pribadi, banyak mekanik yang digaji rendah tapi bertahan kerja bertahun-tahun di bengkel yang sama. Baik dengan rasa syukur ato ngrundel trus ( indonesianya : bersungut-sungut ). Dua hal yang sangat kontradiktif tapi dengan kondisi yang sama.
Nah mari kita sama-sama analisa mengapa ada mekanik yang gajinya gak terlalu bagus tapi dia betah kerja bertahun-tahun dan hal tersebut disyukurinya! Kalo yang nggrundel itu hanyalah faktor waktu, sampe mereka ketemu dan pindah ke kerjaan dengan gaji lebih gede.
Inventarisasi Kebutuhan Mekanik
1. Gaji yang sesuai dengan pekerjaan mereka
2. Kelengkapan Tools untuk memudahkan mereka bekerja
3. Mendapat hak cuti
4. Mendapat Hak Libur ( Min 1 hr dalam 1 minggu )
5. Mendapat hak Lembur
6. Tunjangan Kesehatan
7. Kejelasan Karir atau kenaikan Golongan ( baca kenaikan gaji – lama bekerja)
8. Hak mendapatkan Training ( peningkatan pengetahuan )
9. Tunjangan : Makan, Transportasi, Istri dan Anak
10. Hak mendapat kelengkapan kerja ( uniform, Tools, sepatu dsb )
Banyak seeh kebutuhannya, tapi paling tidak 10 point diatas sudah cukup mewakili.
Nah, saya yakin banyak ( kalo tidak mau dikatakan semua ) pemilik bengkel akan kesulitan memenuhi semua kebutuhan mekanik seperti diatas.
Untuk itu harus ada system prioritas kebutuhan. Jadi mana yang paling penting untuk di penuhi dulu.
Gaji Mekanik
Bagian ini adalah yang paling significant sebagai parameter dasar, apakah seorang mekanik bisa melihat masa depannya yang cerah di bengkel dia bekerja. Ada beberapa metode Penggajian, mungkin bisa dikelompokkan menjadi 3 Jenis Penggajian.
a. Gaji berdasarkan Jumlah Unit ( System Komisi )
Mekanik menerima Gaji dengan besaran yang berfluktuatif, bila Unit motor yang masuk banyak dia menerima Gaji Besar. Sebaliknya bila bengkelnya sepi dia akan ikut ber”puasa”.
Keuntungan :
Mekanik : Mereka akan giat bekerja, karena mereka tahu semakin banyak unit yang dikerjakan, semakin banyak uang yang mereka terima.
Bahkan sedikit banyak, mekanik akan ikut mempromosikan bengkelnya supaya konsumen banyak yang datang.
Pemilik : Otomatis, dia tidak perlu susah payah memotivasi mekanik untuk bekerja giat karena mekanik sudah bisa merasakan langsung manfaat apabila mereka bekerja dengan giat.
Untuk bengkel-bengkel yang baru buka biasanya mereka memilih menggaji mekaniknya dengan system komisi. Dengan system ini bila bengkelnya sepi ( karena masih baru ) mereka tidak mengeluarkan uang yang berlebihan untuk menggaji mekanik.
Kerugian :
Mekanik : apabila bengkel sepi, karena berbagai sebab ( mis. Pemilik tidak mau berpromosi, pada saat bulan-bulan pendaftaran masuk sekolah, resesi ekonomi dll ) maka mereka akan kesulitan karena Gaji yang mereka terima sedikit. Belum lagi kalo mereka ada keperluan, yang membuat mereka tidak bisa masuk kerja maka gaji mereka akan dipotong menyesuaikan jumlah hari kerja mekanik.
Dengan system seperti ini, mekanik tidak punya jaminan kepastian berapa gaji yang mereka terima setiap harinya.
Pemilik : Kerugiannya sebenarnya relative lebih sedikit dibanding mekanik, karena bila bengkel sepi, pengeluaran sedikit. Sebaliknya bila ramai , pengeluaranpun menyesuaikan. Gak rugi-rugi amat deh pokoknya….Maka system ini sebenarnya Favorit Pemilik. Tapi system ini sebenarnya sangat rentan masalah.
Karena Mekaniknya punya kecenderungan pindah, mencari jaminan kepastian gaji…bagi yang bengkelnya sepi akan dengan cepat memutuskan pindah ke bengkel yang ramai. Selain itu Pemilik akan kesulitan menentukan cashflow bengkelnya, karena pengeluarannya sangat fluktuatif, Juga jangan lupa besarnya kenaikan keuntugan bengkel “terpaksa” diikuti kenaikan gaji mekanik dengan besar yang sama.
Ini tidak dialami oleh Perusahaan yang menetapkan Gaji tetap dimana Besarnya kenaikan keuntungan Perusahaan tidak harus sebanding dengan besarnya kenaikan Gaji Mekanik.
b. Gaji Tetap
Bagi sebagian besar bengkel-bengkel yang sudah stabil ( alias rame ) maka mereka akan memilih menggaji karyawannya dengan metode yang seperti ini. Karena seperti yang telah saya uraikan diatas. Kenaikan keuntungan bengkel tidak harus sebanding dengan besarnya kenaikan Gaji Mekanik. Misalnya keuntungan bersih Bengkel ( setelah dipotong pengeluaran macam-macam ) naik 20 % , maka kenaikan gaji mekanik tidak harus 20%, bisa hanya 10%, 5% ato malah cuman dijanjiin aja… J.
Keuntungan:
Mekanik punya kepastian berapa gaji yang mereka terima setiap bulannya, baik bengkel itu rame ato lagi sepi. Mereka tidak khawatir, gaji mereka akan berkurang walopun, let’s say konsumennya drop alias terjun bebas.
Pemilik akan mudah menghitung cashflow perusahaan, dan juga memudahkan membuat estimasi pengembangan perusahaan ke depan. Karena pengeluaran-pengeluaran bisa di perkirakan, sehingga bisa dibuat Prakiraan Neraca Rugi – Laba sampai 1 tahun kedepan ( yang mana menurut saya, ini sangat penting bagi para pengusaha yang tidak hanya puas dengan satu jenis usaha / usaha yang statis )
Kerugian :
Mekanik juga bisa itung-itungan Bosss ! Bila bengkel anda mulai meningkat jumlah konsumennya, maka mereka juga merasakan bahwa pemiliknya meningkat pula keuntungannya. Jadi bila mekanik merasa gajinya tetap aja ato meningkat sangat sedikit dibanding dengan keuntungan yang didapat Bengkel. Maka mereka mulai merasa pemiliknya tidak Adil kepada mereka. Dan inilah bibit-bibit yang akan membuat performance bengkel jadi berantakan!!!
Pemilik akan merasa pengeluarannya ( baca Gaji Mekanik ) terlalu besar kepada mekanik. Bila bengkelnya sepi ato menurun jumlah konsumennya. Bila dibiarkan terus maka akan terjadi Besar Pasak daripada Tiang…
c. Gaji Kombinasi
Bagi penulis, ini adalah metode yang paling tepat, untuk mengeliminir kerugian-kerugian dari 2 metode gaji diatas.
Jadi beri mekanik standar gaji minimal ( pokok ) yang pasti mereka peroleh, bagaimanapun kondisi bengkel. Baik sepi ato rame, mereka minimal mendapatkan Gaji Pokok. Berapa besarnya Gaji Pokok tsb? Idealnya adalah UMR daerah. Tapi saya yakin banyak pemilik bengkel akan protes.. “ Keenakan Mekaniknya donk”. Komprominya ya anda itung sendirilah, mekanik bisa idup gak dalam satu bulan dengan gaji pokok itu?
Nah baru anda rumuskan tunjangannya. Variabelnya bisa anda tentukan sendiri : Jumlah unit yang ditangani, kehadiran mekanik dalam satu bulan, Training yang diikuti dll.
Harapannya apa? Bila bengkel sepi, mekanik tidak panik karena mereka tetap dapat gaji (pokok ), bila ramai mereka akan dapat tambahan ( baca bonus ). Sehingga mereka akan dengan sukarela bisa ikut mempromosikan bengkelnya ke konsumen yang laen.
Tapi, kan berarti pengeluaran utk gaji mekanik bervariasi donk? Bener!!! Jadi susah donk mengestimasi pengeluaran dalam satu tahun? Ehmmm gak sepenuhnya bener tuh.
Setiap tambahan bonus, anda hitung dengan mengestimasi bahwa Target jumlah unit bisa tercapai oleh bengkel. Bagaimana perhitungan targetnya? Nah ini yang harus anda hitung dengan baik. Karena trend konsumen semester 1 ( Jan – Juni ) biasanya lebih rendah di banding semester 2 ( Jul – Des ). Belum lagi kalo mau Lebaran… Terus musim pendaftaran sekolah… terus BBM naik…. Terus… yaa ternyata banyak variabelnya.
Yaa gak usah rumit-rumit amat, yang penting anda harus punya data yang lengkap mengenai bengkel, maka akan mudah anda menentukan target-target bengkel ke depan. Gimana supaya data-datanya lengkap? Yaa dicatat… kan capek? Yaaa pake computer donk ( nah kan computer lagi!!! ) lebih ciamik lagi kalo komputernya dilengkapi Program Bengkel seperti yang saya tawarkan ( nah kan promosi lagi J ).
Langganan:
Postingan (Atom)